Algoritma

Algoritma berisi langkah-langkah atau tahapan penyelesaian masalah. Terdapat tiga cara untuk menuliskan algoritma:

1. Flowchart

Flowchart merupakan penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis. Flowchart adalah bagan yang mempelihatkan tahapan dari suatu program dan hubungan antar proses beserta penyataannya. Ilustrasi ini dinyatakan dalam simbol, setiap simbol mempunyai makna tertentu untuk proses tertentu. Simbol-simbol flowchart yang umumnya digunakan adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.

Berikut simbol-simbol flowchart yang umumnya digunakan beserta contohnya:



Contoh penulisan algoritma menggunakan notasi flowchart
Penjelasan:

Kamu ingin melakukan aktivitas di luar rumah

1. Apakah hujan?

2. Jika tidak hujan, kamu tidak perlu bawa payung

3. Jika hujan, segera cari payung

4. Ketika payung sudah ketemu, bawa payungnya

5. Jika payung tidak ketemu pastikan apakah masih hujan dan akan kembali berputar ke poin 2 dan 3


2. Pseudocode

Pseudecode merupakan cara penulisan algoritma yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pada umumnya notasi pseudecode menggunakan bahasa yang mudah dimengerti secara umum dan juga lebih ringkas dari pada algoritma. Pseudecode berisi deskripsi dari algoritma pemrograman komputer yang menggunakan struktur sederhana dari beberapa bahasa pemrograman tetapi bahasa tersebut hanya ditujukan agar bisa terbaca dan dimengerti manusia. Sehingga pseudecode tidak dipahami oleh komputer. Supaya notasi pseudecode dapat dimengerti oleh komputer maka musti diterjemahkan ke dalam sintaks bahasa pemrograman tertentu. 

Pada notasi pseudecode tidak aturan tertentu yang resmi. Disarankan untuk menggunakan kata kunci yang umum digunakan seperti if, then, else, while, do, for, repeat dan lainya. Struktur penulisan algoritma dengan notasi pseudeccode secara umum sama dengan notasi deskriptif.

Contoh Penulisan Pseudocode:

Contoh Algoritma Pseudocode untuk Menghitung Luas Lingkaran

Misalkan saja pembaca akan menghitung luas lingkaran yang mempunyai jari-jari 14 cm, langkah pertamanya yakni sama dengan cara menghitung luas segitiga yaitu harus mengetahui rumusnya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah tuliskan rumus pseudocode yang baik dan benar dimana harus berisikan judul, deklarasi, dan isinya selengkap mungkin. Hal ini harus benar-benar diperhatikan dan cara penulisannya tidak boleh salah sedikit pun.

Lalu, rumus penulisan pseudocode yang benar untuk menyelesaikan permasalahan luas lingkaran tersebut yaitu:

Program: hitung_ luas_ lingkaran

Deklasrasi: var phi, float; var r, luas, integer;

Algoritma: phi < – 22/ ; read (r) ; (diinput user)

Luas < – phi * r * r

Write (luas).




 



 



Komentar